Sejak beberapa tahun terakhir ini dimana volume besar digandrungi kungmania tanah air, bermacam-macam praduga tak bersalah terhadap katuranggan para jagoan ber volume besarpun bertebaran disetiap obrolan kungmania penggemar burung perkutut baik di angkringan, show room maupun media sosial.
Kantong Semar….., dua suku kata inilah yang menjadi materi obrolan para penggemar perkutut.
Semar dalam dunia pewayangan tanah air memiliki imaginer sebagai tokoh yang memiliki suara rendah wibawa, bijaksana, sabar dan bertubuh gempal dengan perut besar maju melebar. Sedangkan istilah Kantong Semar diartikan sebagai wadah / tempat yang baik untuk menyimpan rejeki, kecil atas besar bawah maupun kecil depan lebar belakang. Entahlah apa yang tepat untuk istilah kantong semar, apa itu sekedar mitos atau mi goreng 🙂
Suara yang dikeluarkan burung perkutut menurut primbon kutut ta gendong kemana mana karya mbah surip i lop yu pul itu akibat getaran udara yang keluar masuk dari dan ke dalam paru-paru melewati pita suara yang berbentuk seperti pita.
Sedangkan besar kecilnya suara terjadi selain disebabkan perbedaan hormonal (jantan – betina) juga akibat perbedaan tebal tipis nya pita suara, dimana ketebalan pita suara pada perkutut bervariasi antara 0,1 – 0,10 mm. Suara bass dengan range ketebalan pita suara 0,1 – 0,3 mm, suara sedang 0,4 – 0,6 mm, suara melengking 0,7 – 0,10 mm.
Dengan demikian si perkutut kantong semar menurut Mbah Surip i lop yu pul tidak selalu bersuara besar, lebih baik si pemilik perkutut yang semestinya memiliki sifat seperti Semar, bersuara rendah, wibawa, sabar, bijaksana tapiiiii tidak bertubuh gempal dengan perut ndlosor….. 😦
Inilah fenomena perkutut kantong semar yang menghabiskan isi kantong 🙂
Perkututku tak gendong kemana-manaaa……enak to mantap tooooo………………
Jayalah perkutut Indonesia tetap bersatu dalam NKRI
perkutut DKI 