SUMPAH LAKNAT DI ALUN-ALUN KIDUL ?

Hamengku Buwono Cup memang memiliki magnit tersendiri, begitu dinanti, begitu diminati dan begitu dinkmati oleh penggemar perkutut tanah air.

Dengan kondisi seperti itu, walaupun di bedakan satu minggu oleh lomba BBJ Jember, tetap saja jumlah peserta tembus ke angka maksimal, dari 16 blok (672 burung, hanya tersisa 7 gantangan yang tak berpenghuni.

ALUN ALUN KIDUL

Tidak dipungkiri, hampir seluruh penggemar lomba perkutut di tanah air mengenal lokasi konkurs di alun alun kidul Yogyakarta, dan tak mustahil seluruh penggiat lomba nasional pernah merasakan nikmatnya berlomba di kota gudeg ini.

DKI dot com yang berasal dari ngadisuryan, dibelakang persis , 100 meter dari  siti hinggil alun-alun selatan, walaupun sejak kecil sering menyaksikan lomba perkutut di lokasi tersebut, hingga kini masih merasakan nikmatnya melombakan perkutut di tempat ini.

PIALA RAJA

Satu lagi cerita tentang penyebab tingginya minat kungmania untuk berlomba di Hamengku Buwono Cup, “Kupluk Raja” atau topi raja yang dijadikan trophy kejuaraan, dan hanya didapat oleh perkutut yang mendapatkan juara pada 3 besar di setiap kelasnya.

Cerita unik dari piala raja ini, tidak semua jawara nasional ataupun pelomba  yang telah malang melintang di arena konkurs di tanah air dapat dengan mudah memperoleh kedudukan di 3 besar kejuaraan, bahkan perkutut jawara sekelas susi susanti, leo star, misteri bahari belum merasakan nikmatnya mendapat “kupluk Raja”

SUMPAH JURI DI ALUN-ALUN SELATAN ?

Secara organisasi sebenarnya, seluruh juri pada waktu diklat dan dinyatakan lulus sebagai juri sudah melakukan sumpah, demikian juga dengan AD?RT yang ada, juri saat bertugas merupakan pengadil, dimana sebagai pengadil harus menilai secara jujur atas kualitas perkutut yang sedang berbunyi.

Suatu bentuk pembaharuan yang baik tapi konyol telah dilakukan P3SI Pusat. Dikatakan baik, oleh karena sumpah dinyatakan dalam bentuk lisan dan didengarkan melalui pengeras suara, dan dikatakaan konyol, oleh karena  yang menyumpah dan yang disumpah sama-sama mengerti cara terbaik untuk terhindar dari laknat (bunyi kalimat di dalam sumpah juri).

LOMBA KELAS PIYIK

Pada hari sabtu jam 2 siang, diadakan lomba tingkat piyik senior (kerek penuh) dan piyik junior (kerek setengah). Seperti biasa, pada kelas piyik senior, usia perkutut tidak ada batasan, pada akhirnya piala kupluk 1 dan 2 direbut oleh piyik berjenggot. Hanya team Sima bf yang mendapat juara 3 menurunkan jawara benar-benar muda PARADE ring HAAS usia 5 bulan.

Semoga tidak ada laknat di kelas ini, dan selamat buat team Sima bf

 

LOMBA DEWASA

Baik di kelas dewasa senior dan junior terjadi pertarungan seru, jawara-jawara tanah air tumplek blek di 4 blok untuk senior dan 4 blok untuk junior. Team jabodetabek, team jawa barat, tengah dah timur terlihat masih mendominasi di kelas dewasa.

Suatu pertunjukan yang sangat baik dan digunakan dengan baik pula oleh seluruh kungmania yogyakarta dan sekitar untuk mendengar suara merdu para jawara di urutan LPI.

DKI dot com yang sudah menetap di yogyakarta dan sejak dulu kerap tinggal di kota gudeg ini, tahu persis kemampuan penggemar perkutut di sini di dalam mendengar kualitas suara yang baik,  tingginya apresiasi terhadap seni suara perkutut hampir merata dimiliki para penggemar burung klangenan para raja ini, hanya faktor X lah yang menghambat lahirnya perkutut jawara dari nageri Yogyakarta.

Kembali ke jalannya lomba, Sarmila milik Nury bf untuk sementara melakukan hatrik dengan 3 kali berturut-turut menjadi juara pertama, semarang, jember dan yogyakarta. Selamat untuk team Nury bf. Jabodetabek telah mandiri, dari tangan-tangan dingin kungMania jabodetabek telah lahir maestro-maestro perkutut tanah air, ada samba, sarmila dan lexus. Semoga kejayaan jabodetabek terulang kembali seperti pada 1 dasawarsa  lalu.

 

Jayalah perkutut tanah air, tetap bersatu didalam NKRI

🙂 🙂

Leave a comment